Pandangan Islam Tentang Ilmu Pengetahuan


A. Perkembangan Pengetahuan di Dalam Islam
Berbicara tentang perkembangan pengetahuan di dalam islam tak lepas dari soal kebenaran islam dalam mengajarkan ajaran-ajarannya kepada umat manusia. Pengetahuan dalam islam membutuhkan akal dan intelektual yang nyata dan inheren dalam mengamalkan dasar pendidikan islam. Allah menciptakan alam semesta ini untuk kesejahteraan umat manusia. Manusia disuruh untuk mengelola alam ini agar dapat dimanfaatkan guna keperluan hidup mereka. Untuk mengelola alam ini tentu saja diperlukan akal. Allah menyuruh manusia menggunakan akalnya.
Islam mengkehendaki umatnya untuk senantiasa memiliki ilmu pengetahuan dalam kehidupannya baik ilmu pengetahuan agama dan umum karena dalam pandangan islam ilmu itu tergolong suci. ilmu pengetahuan sangat berharga bagi manusia, sebagai penerang cahaya keluar dari dunia kebodohan.  Tetapi dalam penggunaan ilmu pengetahuan manusia juga harus memperdalam ilmu agama agar dapat memperkuat diri dari tuntutan zaman yang mungkin berakibat buruk bagi manusia itu sendiri sehingga selain dengan ilmu pengetahuan umum di perlukan ilmu pengetahuan agama agar manusia dapat mengetahui dan memilih mana yang baik dan benar, yang haram dan halal.
Untuk menjadikan budaya yang islami yang tidak mengikuti tuntutan zaman maka Allah SWT menyuruh kepada manusia untuk menjadikan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai dasar dalam penentuan undang-undang dan status tindakan tersebut.
B. Al-Qur’an sebagai Dasar Pedoman Ilmu Pengetahuan.
Al-Qur’an dan sunnah merupakan dasar ilmu pengetahuan yang sangat kuat dan merupakan sumber ilmu pengetahuan dunia. Dari Al-Qur’an dan sunnah para tokoh-tokoh pembaharuan islam berusaha menggali isi Al-Qu’ran untuk memperoleh berbagai ilmu pengetahuan yang ada di dalamnya. Para Tokoh yang sangat berperan dalam pembaharuan islam di bidang ilmu pengetahuan antara lain :
  • Ibnu Sina 
Dunia Islam memanggilnya dengan nama Ibnu Sina. Namun di kalang an orangorang Barat, ia dikenal dengan panggil an Avicenna. Ia merupakan seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter pada abad ke-10. Selain itu, Ia juga dikenal sebagai seorang penulis yang produktif. Dan sebagian besar karyanya adalah tentang filsafat dan pengobatan. Bagi banyak orang, Ibnu Sina adalah Bapak Pengobatan Modern. Selain itu, masih banyak lagi sebutan lainnya yang ditujukan padanya, terutama berkaitan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib atau The Canon of Medicine yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.


  • Al-Farabi
nama lengkapnya adalah Abu Nasr ibn Muhammad ibn Turchan Uslaq Al Farabi. Ia lahir di Wasij, sebuah desa di Farab. Diantara karya–karyanya antara lain :Transoxania, pada tahun 870-950 M/ 158-339 H. Ia adalah keturunan Turki yang sering dianggap sebagai guru kedua dari Aristoteles. Al Farabi merupakan seorang filosof yang memiliki wawasan pengetahuan yang luas. Hal ini dapat dilihat dari  karya dan pemikirannya dalam fushus Al Hikam, Al Mufarrikah, Al Madinah, dan Al Fadhillah.
  1. Agrad al Kitab ma Ba’da Tabi’ah  (Intisari Buku Metafisika)
  2. Al–Jam’u Baina Ra’yai al–Hakimaini (Mempertemukan dua pendapat Filusuf : Plato dan Aristoteles)
  3. ‘Uyun al Masa’il ( Pokok – pokok persoalan )
  4. Ara’u Ahl al–Madinah (Pikiran – pikiran Penduduk Kota)
  5. Ihsa’ al– ‘Ulum (Statistik Ilmu)
  • Ibnu Rusyd
Dunia barat (Eropa) pantas berterima kasih pada Ibnu Rusyd. Sebab, melalui pemikiran dan karya-karyanyalah Eropa melek peradaban. “Suka atau tidak, filosofi Cordova dan mahagurunya, Ibnu Rusyd, telah menembus sampai ke Universitas Paris,” tulis Ernest Barker dalam The Legacy of Islam. Dilahirkan pada 1126 M di Cordova (Spanyol–red), Ibnu Rusyd bernama lengkap Abul Walid Muhammad ibn Ahmad ibn Muhammad ibn Rusyd. Di Barat, ia dikenal sebagai Averrous. Keluarganya dikenal memberikan perhatian dan apresiasi besar pada ilmu pengetahuan dan tergolong masyhur di kota Cordova.
Namun pada masa kemunduran Islam abad 13-18, segala warisan filsafat dan ilmu pengetahuan diperoleh Eropa dari Islam, ketika umat Islam larut dalam kegemilangan sehingga tidak memperhatikan lagi pendidikan, maka Eropa tampil mencuri ilmu pengetahuan dan belajar dari Islam. Eropa kemudian bangkit dan Islam mulai dijajah dan mengalami kemunduran. Hampir seluruh wilayah dunia Islam dijajah oleh Bangsa Eropa.Penemuan-penemuan baru dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi muncul di Eropa. Yang semuanya itu menunjang semakin kuatnya Eropa terhadap dunia Timur. Dunia jadi berbalik, dunia Timur terpukau dan terbius kemujuan yang dialami Eropa.

0 komentar:

Posting Komentar